titik kehidupan.

Titik. Sebuah permulaan dan akhir di saat yang bersamaan. Ketika semua orang memulai, mereka akan berhenti sejenak di suatu titik. Namun, mereka tak akan pernah berhenti selamanya. Setelah titik itu berlalu, akan ada hidup-hidup lain yang harus ditulis hingga akhirnya bertemu dengan titik kembali.

Dalam titik, rasa hampa. Tak tahu bagaimana masa depan. Tak dapat kembali ke masa lalu. Setidaknya itu yang saya rasakan di setiap titik dalam hidup saya. Seperti saat ini, saya merasakan titik sekali lagi. Akhir dari hari-hari pengajaran yang panjang dan singkat.

rindu. Ini adalah rindu yang separuh matang. Belum berpisah, tetapi sudah rindu. Belum berakhir, tetapi sudah rindu. rindu dengan kepenatan, pening, bingung, gurauan, tawa, tangis, ramai, sepi, susah, gampang, seru, bosan, kamu. Kamu-kamu yang berkumpul menjadi kalian. Semuanya. Syukurlah, semua permainan kata tentang rindu ini masih berkisar pada hal-hal di luar tubuh karena saya takut rindu terhadap diri saya sendiri. Bukankah itu sangat mengerikan? Ketika seseorang merindukan dirinya sendiri.

Kenangan. Sebentar lagi semua ini akan menjadi kenangan. Pertemuan kita, pertemanan kita, perjuangan kita, pencapaian kita. Semoga. Kata orang masa lalu itu pasti, tetapi tidak semua masa lalu pantas menjadi kenangan. Apakah pertemuan kita, pertemanan kita, perjuangan kita, pencapaian kita sebuah masa lalu atau kenangan?

Labuh. Di mana kita akan berlabuh? Setelah titik berlalu, setelah rindu datang , setelah kenangan tercipta, kita perlu tempat untuk berlabuh. Kota yang mana? Pulau yang mana? Random katanya.

Akhir. Tak akan ada akhir yang abadi. Akhir yang ini pun hanyalah titik yang akan segera menjadi suatu permulaan dan berakhir di satu titik yg baru dimana ia akan bermula titik hidup yang baru .